sesuatu yang saya tulis disini adalah hal-hal yang saya sukai atau merupakan curahan-curahan perasaan saya...

Rabu, 29 Desember 2010

Kenangan Koz


Sedari kemarin banyak  sekali ide-ide yang berceceran disekitar kepalaku tapi semua itu kutahan. Aku ingin rehat sejenak dari semua aktivitas yang tak tentu dengan membaca tiga buah buku yang aku pinjam dari adik kozku. Berbicara pengalaman kos, aku ingin berbagi banyak cerita kepada kalian yang mungkin tanpa sengaja menemukan file ini dalam laptopku. Karena aku masih belum mempunyai keberanian untuk mempublikasikan tulisan-tulisan yang aku rasa ini cuma sekedar coret-coret untuk mengisi waktu.
Suatu hari di kos Reni, Hida yang merupakan temanku satu kamar bercerita “Eh Woro, di belakang kos ada mas mas guanteng” (lebay.....hehe), “E..masa !!!” kataku tidak percaya. Ternyata usut punya usut, kabar itu datang dari kakaknya hida sendiri yang memang dulunya pernah juga kos disini dan pernah -ngemong istilahnya- seorang anak kecil, sekarang anak itu sudah besar dan tumbuh menjadi seorang pria yang tampan. Awalnya hida tidak percaya sampai suatu pagi ia menemukan ada seorang cowok yang lagi nyapu rumah dibelakang kos kami. Diamatinya setiap pagi cowok itu sendiri, huh....sampai ia cerita padaku hari ini. Aksi detektif-detektifan pun dilaksanakan, beruntungnya kamarku mempunyai jendela besar yang langsung menghadap ke rumah yang dibelakang. Setiap pagi kurang lebih pukul 5.45 WIB, mas mas yang bernama Dita itu keluar rumah mengeluarkan motor ibunya, ayahnya dan juga sepeda adiknya. Setelah itu, ia keluar lagi untuk menyapu bagian depan rumahnya. Lalu pukul 6 lebih sedikit ia pasti akan pergi mengantar ayahnya bekerja, aku sampai sekarang tak tahu ayahnya bekerja apa dan diantar kemana. Semua rutinitas itu dilakukannya setiap pagi, pikirku “wah, udah cakep, rajin lagi...hehe...”.
Sejak hari itu, aku dan Hida rajin banget nongkrongin jendela tiap pagi, trus tiap pagi juga kita jejeritan pas ngeliat mas Dita keluar rumah....-hehe...anak SMP yang lagi pubertas dan mulai ngefan dengan lawan jenis memang agak lebay...jadi harap maklum- Alhasil, semua anak kos akhirnya tahu dengan aktivitas kami, dan parahnya mereka juga ikut-ikutan, ckckckck...aneh. Jadi tiap kali mas Dita keluar rumah, alarm di kamar kami langsung berbunyi “Hei....Mas Dita....Mas Dita” dan semua anak kos yang notabene cewek semua langsung lari gedebukan ke kamarku dan Hida berebut tempat di depan jendela. “Eh,perasaan Mas Dita kok ga pernah ganti baju ya...” salah satu teman kosku komentar “ iya juga ya, perasaan baju yang dipakai, kalau ga kaos garis-garis orange hitam ya kaos coklat susu itu thok “ seloroh lagi yang lainnya. Diluar kehebohan dan komentar kami di kos, orang yang dijadikan topik malah santai-santai saja. Pasalnya, dari luar kamar kami memang kelihatan gelap.
Entah mulai kapan, aku lupa tepatnya kos kami tiba-tiba mempunyai kebiasaan baru. Berangkat sekolah bareng, padahal biasanya aku, hida dan keken selalu berangkat telat dan yang lainnya selalu berangkat pagi. Alasan kami berangkat bareng cuma satu, ngeliat Mas Dita berangkat sekolah. Kira-kira pukul 6.30, semua anak kos sudah siap berangkat, satu diantara kami berdiri di belakang kos menunggu Mas dita keluar rumah. “...Mas Dita keluar..” mendengar aba-aba, tanpa dikomando kami semua langsung berjalan ke gerbang dan menunggu mas Dita lewat di depan kami – hehe..., rasanya jadi kayak Ms Stalker – Tapi sayangnya, tidak setiap hari mas Dita lewat depan kos, kadang-kadang dia lewat jalan lain. Dan entah sejak kapan pula, kelihatannya mas Dita juga udah mulai merasa kalau dirinya sedang di mata-matai. Pada suatu sore, saat ia sedang mencuci mobil teman-temannya datang. Mereka awalnya berbicara sebentar dan tiba-tiba ikut nyuci mobil barengan Mas Dita. Gerak-gerik teman-teman mas Dita aneh, sebentar-sebentar mereka curi-curi pandang ke arah jendela tempat kami melihat mereka – duh,...ini jadi acara mata mematai- nyucinya lamaa....banget, udah disabun, dibilas, disabun lagi, dibilas lagi dan seterusnya.hehe... Pernah suatu kali gara-gara mas Dita, aku dan keken dibilang orang gila. Ceritanya begini, Kakak-kakak kos yang makan diluar kos waktu habis pulang makan cerita “ Eh, tadi aku ketemu mas Dita lho...ditempatnya mbak Yani, lagi nemenin adeknya ngrental”, “hi....pengen, wah ketempatnya mbak Yani yuk.. pura-pura beli apa gitu....”ajakku. Dan akhirnya cuma aku dan keken yang pergi. Sepanjang jalan kita membayangkan gimana ekspresinya kita ketemu mas Dita, dan keanehan kita yang untuk liat mas Dita pura-pura beli folio dua lembar thok. Sepanjang jalan kita ketawa-ketawi sendiri sampai dikira orang gila sama buk toko depan kos “ngguyu-ngguyu dhewe koyok wong edan”. Ternyata, sampai disana orang yang dicari-cari malahan sudah pulang. Aku sama Keken cekakaan sendiri sambil mengeluarkan uang tiga ratus perak untuk membeli dua lembar folio – nggak penting banget nggak sih.... -  Alhasil, kami jadi orang gila malam itu, ketawa ketiwi ditengah jalan.
Pada suatu hari, tiba-tiba kami mendengar sebuah kabar “Mas Dita udah punya pacar”. Entah sejak mendengar kabar itu atau sejak kapan semangat kami akhirnya menurun sendiri untuk mengintip Mas Dita. Entahlah apa mungkin itu karena perasaan kecewa atau apa, tapi aku rasa bukan itu. Dan beberapa hari setelahnya anak kelas 3 lulus, begitu juga mas Dita. Dan setelah itu kami jarang melihatnya. Sesekali tanpa sengaja aku dan Keken pernah bertemu dengannya dan anehnya setiap bertemu dengan kami bukannya kami yang malu malah Mas Dita. Dia selalu membuang muka pura-pura menghadap arah lain, padahal kami biasa-biasa aja atau mungkin gara-gara setiap dia lewat tak pandengin mulu ya.... Ah tak tahulah, paling nggak suatu saat nanti jika Allah mengijinkan semua cerita itu akan menjadi sebuah kisah yang akan aku ceritakan kepada anakku nanti, biar dia tahu ini lho cerita waktu ibumu muda....hehe. Kabar terakhir yang aku dengar tentang Mas Dita adalah tentang kemunculannya di sebuah majalah dan stasiun TV swasta untuk ikut dalam sebuah kuis.       

20 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar